SEJARAH MESJID BADIUZZAMAN SURBAKTI MEDAN SUNGGAL
Tugas Project
HILANGNYA
RANTAI SEJARAH KERAJAAN SUNGGAL
DAN
JEJAK SEJARAH MASJID RAYA
BADIUZZAMAN
SURBAKTI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 5
RAHMAH (0602163056)
SIDA WATI RAMBE (0602163054)
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
SEJARAH PERADABAN
ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

A.
Latar
Belakang
ยท Pengantar Objek Penelitian
Masjid
Raya Badiuzzaman Surbakti ini adalah Masjid yang terunik, tertua, di kota Medan
dan bisa dibilang juga Masjid yang cukup sederhana terlihat dari
segi/bentuk arsitekturnya. Masjid ini
terletak di kecamatan Medan Sunggal tepatnya disebelah PDAM Tirtanadi. Masjid
ini di bangun oleh Datuk Badiuzzaman Surbakti pada tahun 1885 yang kira-kira
sekarang sudah berumur 133 tahun yang artinya Masjid ini lebih tua dari Masjid
Raya Al-Mashun. Meskipun demikian, bangunan arsitektur ruang dalam Masjid dan
mimbar Masjid ini juga masih asli dan terjaga hingga saat ini. Dan konon
katanya Masjid ini dibangun menggunakan putih telur untuk perekat pasair dan
batu.
Di
bagian depan Masjid terdapat makam dan di samping makam tersebut terdapat
catatan/seperti prasasti perjuangan Datuk Badiuzzaman melawan Belanda dalam
Perang Sunggal. Sedangkan menurut Datuk Amansyah Surbakti yang merupakan
keturunan keempat pendiri Masjid ini, makam Datuk Badiuzzaman Surbakti berada
di Nusa Kambangan. Di karenakan pada waktu itu Datuk Badiuzzaman Surbakti ini
di bawa kesana oleh pihak Belanda. Arsitektur Masjid ini sebenarnya terkesan
biasa aja, bergaya rumah adat Melayu segi empat dan memiliki atap berbentuk
limas dan pada setiap sisi memiliki jendela yang masing-masing berjumlah empat.
ยท Kaitan Tema Dengan Data Dalam
Arkeologi Islam
-
Artefak : Di depan Masjid Raya Badiuzzaman
Surbakti ini terdapat Makam yang menurut Datuk Amansyah tidak tau itu makam
siapa, dan disamping makam tersebut ada prasasti yang menceritakan perjuangan
Datuk Badiuzzaman melawan Belanda dalam Perang Sunggal. Dan disekitaran Masjid
tersebut terdapat Makam keluarga dari Datuk Badiuzzaman Surbakti, yang batu
nisannya memakai batu kali yang tidak ada ukiran namanya sehingga tidak tau itu
Makam siapa-siapa saja. Dan Makam Datuk Badiuzzaman Surbakti sendiri tidak
disitu dikarenakan pada saat itu ditahan oleh pihak Belanda dan Makam nya
sekarang menurut info yang saya dapatkan berada di Nusa Kambangan. Dari sinilah
sejarah Kerajaan Sunggal terputus dan tidak ketahuan lagi dimana rimbanya.
Padahal Perang Sunggal ini sangatlah lama yaitu sekitar 23 tahunan (1872-1895)
yang termasuk perang terlama dibandingkan dengan perang lainnya.
-
Fitur :
Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini sudah mengalami perubahan beberapa kali
namun, bentuknya masih asli hanya saja yang direnovasi dibagian lantai dan atap
Masjid ini yang sebelumnya Masjid ini. Sebenarnya
menurut Datuk Amansyah ia mengatakan bahwa Kerajaan Sunggal itu ada yaitu
tempatnya dulu di samping Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti tersebut yang
sekarang menjadi kantor PDAM Tirtanadi. Dikarena untuk kepentingan umum
pemerintah membuat penyaluran air disitu, karena menurut mereka disitulah
tempat yang cocok maka, pihak keluarga
pun akhirnya setuju untuk menghacurkan Kerajaan Sunggal tersebut. Dan sekarang
hanya Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti inilah yang tersisa sebagai bukti
sejarah bahwa dulu di daerah Sunggal ini
ada Kerajaan Sunggal.
-
Ekofak
: di sekitaran Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini terdapat makam yang
nisannya menggunakan batu kali yang tidak memakai ukiran dan Makam yang satunya
lagi yang identitasnya tidak diketahui disamping prasasti itu terlihat dari
batu nisannya bergaya/model dari Aceh.
-
Lanskap : Masjid ini berdiri di atas
tanah lebih kurang sekitar 1 hektar dan memiliki halaman yang cukup luas.
Masjid ini hanya direnovasi beberapa kali dan bentuk asli dari Masjid ini masih
asli dari dulu dan tidak boleh mengubah bentuknya. Masjid ini dulu nya
dijadikan tempat untuk mengatur strategi Datuk Badiuzzaman untuk melawan
Belanda.
ยท Penelitian Sebelumnya atau
Penelitian Yang Mirip
Penelitian sebelumnya
yang juga mirip dengan Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini mulai dari bentuk
atap nya yang berbentuk limas. Ada beberapa Masjid yang mirip saya
rekomendasikan dalam penelitian saya kali ini yaitu :
-
Masjid Saka Tunggal Banyumas (1228 M)
Masjid ini sudah
berdiri 2 abad sebelum kedatangan wali songo yaitu diperkirakan Masjid ini
berdiri ketika masa Kerajaan Singosari, sejarah Masjid ini berkaitan dengan
tokoh penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih yang hidup dalam
Kesultanan Mataram Kuno.
-
Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur
(1421 M)
Masjid
ini didirikan oleh Raden Achmad Rachmatullah, di dalam wilayah Kerajaan
Majapahit, dibangun dengan arsitektur Jawa Kuno, dengan nuansa Arab yang
kental.
-
Masjid Agung Demak, Demak, Jawa Tengah
(1477 M)
Masjid
ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya Walisongo di masa lalu, untuk
membahas berbagai isu, terutama dalam rangka penyebaran agama Islam di Pulau
Jawa. Pendiri Masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, Sultan pertama
Kesultanan Demak.
ยท
Alasan Mengambil Tema Tersebut
Alasan kami mengangkat
tema diatas karena, lokasi penelitian ini berada tidak jauh. karna masih berada
di Medan. asal mula Masjid ini dan keberadaan/kondisinya saat ini masih banyak
orang tidak tau dengan Masjid ini sehingga saya tertarik untuk meneliti sejarah
di Masjid ini. Dan Masjid ini adalah satu-satunya peninggalan/bukti sejarah
Kerajaan Sunggal dalam melawan Belanda yang masih kokoh berdiri hingga saat
ini.
A.
Daftar
Foto

Menara Masjid
yang baru dibangun kira-kira 6 tahunan

Makam dan Prasasti yang mencatat perjuangan
Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam melawan Belanda

Bentuk jendela Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti

Bentuk pintu
Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti

Kondisi mimbar hingga saat ini
masih asli hanya terlihat perubahan dari lantai di keramik

Kondisi mihrab hingga sekarang
masih asli

Masjid
Raya Badiuzzaman Surbakti terlihat dari luar

Bagian teras Masjid
B.
Kesimpulan
Kisah
Datuk Badiuzzaman Surbakti harusnya terus dikaji dan ditulis ulang kalau perlu
dibuat buku atau komik supaya generasi muda mengetahui bahwa di Kota Medan
Sunggal ini pernah berdiri Kerajaan Sunggal yang dipimpin oleh Raja Sunggal ke
VII yaitu Datuk Badiuzzaman Surbakti.
Dan sekarang satu-satunya bukti
peninggalan sejarah dari Kerajaan Sunggal yaitu Masjid Raya Badiuzzaman
Surbakti ini. Walaupun banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Kerajaan
Sunggal itu pernah ada dan Perang Sunggal pernah terjadi, dengan berdirinya
Masjid tersebut sampai sekarang ini menjadi bukti yang sangat nyata bahwa di
Kecamatan Medan Sunggal ini menyimpan sejarah yang amat sangat luar biasa.
Komentar
Posting Komentar