SEJARAH MESJID BADIUZZAMAN SURBAKTI MEDAN SUNGGAL



Tugas Project

HILANGNYA RANTAI SEJARAH KERAJAAN SUNGGAL
DAN JEJAK SEJARAH MASJID RAYA
BADIUZZAMAN SURBAKTI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK  5
RAHMAH                                     (0602163056)
SIDA WATI RAMBE                  (0602163054)


FAKULTAS ILMU SOSIAL
SEJARAH PERADABAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2018/2019
A.    Latar Belakang

ยท      Pengantar Objek Penelitian
Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini adalah Masjid yang terunik, tertua, di kota Medan dan bisa dibilang juga Masjid yang cukup sederhana terlihat dari segi/bentuk  arsitekturnya. Masjid ini terletak di kecamatan Medan Sunggal tepatnya disebelah PDAM Tirtanadi. Masjid ini di bangun oleh Datuk Badiuzzaman Surbakti pada tahun 1885 yang kira-kira sekarang sudah berumur 133 tahun yang artinya Masjid ini lebih tua dari Masjid Raya Al-Mashun. Meskipun demikian, bangunan arsitektur ruang dalam Masjid dan mimbar Masjid ini juga masih asli dan terjaga hingga saat ini. Dan konon katanya Masjid ini dibangun menggunakan putih telur untuk perekat pasair dan batu.
Di bagian depan Masjid terdapat makam dan di samping makam tersebut terdapat catatan/seperti prasasti perjuangan Datuk Badiuzzaman melawan Belanda dalam Perang Sunggal. Sedangkan menurut Datuk Amansyah Surbakti yang merupakan keturunan keempat pendiri Masjid ini, makam Datuk Badiuzzaman Surbakti berada di Nusa Kambangan. Di karenakan pada waktu itu Datuk Badiuzzaman Surbakti ini di bawa kesana oleh pihak Belanda. Arsitektur Masjid ini sebenarnya terkesan biasa aja, bergaya rumah adat Melayu segi empat dan memiliki atap berbentuk limas dan pada setiap sisi memiliki jendela yang masing-masing berjumlah empat.
ยท      Kaitan Tema Dengan Data Dalam Arkeologi Islam
-          Artefak : Di depan Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini terdapat Makam yang menurut Datuk Amansyah tidak tau itu makam siapa, dan disamping makam tersebut ada prasasti yang menceritakan perjuangan Datuk Badiuzzaman melawan Belanda dalam Perang Sunggal. Dan disekitaran Masjid tersebut terdapat Makam keluarga dari Datuk Badiuzzaman Surbakti, yang batu nisannya memakai batu kali yang tidak ada ukiran namanya sehingga tidak tau itu Makam siapa-siapa saja. Dan Makam Datuk Badiuzzaman Surbakti sendiri tidak disitu dikarenakan pada saat itu ditahan oleh pihak Belanda dan Makam nya sekarang menurut info yang saya dapatkan berada di Nusa Kambangan. Dari sinilah sejarah Kerajaan Sunggal terputus dan tidak ketahuan lagi dimana rimbanya. Padahal Perang Sunggal ini sangatlah lama yaitu sekitar 23 tahunan (1872-1895) yang termasuk perang terlama dibandingkan dengan perang lainnya.
-          Fitur    : Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini sudah mengalami perubahan beberapa kali namun, bentuknya masih asli hanya saja yang direnovasi dibagian lantai dan atap Masjid ini yang sebelumnya Masjid ini.  Sebenarnya menurut Datuk Amansyah ia mengatakan bahwa Kerajaan Sunggal itu ada yaitu tempatnya dulu di samping Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti tersebut yang sekarang menjadi kantor PDAM Tirtanadi. Dikarena untuk kepentingan umum pemerintah membuat penyaluran air disitu, karena menurut mereka disitulah tempat yang cocok maka,  pihak keluarga pun akhirnya setuju untuk menghacurkan Kerajaan Sunggal tersebut. Dan sekarang hanya Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti inilah yang tersisa sebagai bukti sejarah  bahwa dulu di daerah Sunggal ini ada Kerajaan Sunggal.
-          Ekofak            : di sekitaran Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini terdapat makam yang nisannya menggunakan batu kali yang tidak memakai ukiran dan Makam yang satunya lagi yang identitasnya tidak diketahui disamping prasasti itu terlihat dari batu nisannya bergaya/model dari Aceh.
-          Lanskap : Masjid ini berdiri di atas tanah lebih kurang sekitar 1 hektar dan memiliki halaman yang cukup luas. Masjid ini hanya direnovasi beberapa kali dan bentuk asli dari Masjid ini masih asli dari dulu dan tidak boleh mengubah bentuknya. Masjid ini dulu nya dijadikan tempat untuk mengatur strategi Datuk Badiuzzaman untuk melawan Belanda.

ยท      Penelitian Sebelumnya atau Penelitian Yang Mirip
Penelitian sebelumnya yang juga mirip dengan Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini mulai dari bentuk atap nya yang berbentuk limas. Ada beberapa Masjid yang mirip saya rekomendasikan dalam penelitian saya kali ini yaitu :
-          Masjid Saka Tunggal Banyumas (1228 M)
Masjid ini  sudah berdiri 2 abad sebelum kedatangan wali songo yaitu diperkirakan Masjid ini berdiri ketika masa Kerajaan Singosari, sejarah Masjid ini berkaitan dengan tokoh penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih yang hidup dalam Kesultanan Mataram Kuno. 


-          Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur (1421 M)
Masjid ini didirikan oleh Raden Achmad Rachmatullah, di dalam wilayah Kerajaan Majapahit, dibangun dengan arsitektur Jawa Kuno, dengan nuansa Arab yang kental. 

-          Masjid Agung Demak, Demak, Jawa Tengah (1477 M)
Masjid ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya Walisongo di masa lalu, untuk membahas berbagai isu, terutama dalam rangka penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Pendiri Masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, Sultan pertama Kesultanan Demak.
ยท         Alasan Mengambil Tema Tersebut
Alasan kami mengangkat tema diatas karena, lokasi penelitian ini berada tidak jauh. karna masih berada di Medan. asal mula Masjid ini dan keberadaan/kondisinya saat ini masih banyak orang tidak tau dengan Masjid ini sehingga saya tertarik untuk meneliti sejarah di Masjid ini. Dan Masjid ini adalah satu-satunya peninggalan/bukti sejarah Kerajaan Sunggal dalam melawan Belanda yang masih kokoh berdiri hingga saat ini.
 


   A.    Daftar Foto
Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti, terlihat dari luar



Menara Masjid yang baru dibangun kira-kira 6 tahunan


Makam dan Prasasti yang mencatat perjuangan
Datuk Badiuzzaman Surbakti dalam melawan Belanda




Bentuk jendela Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti





Bentuk pintu Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti

Kondisi mimbar hingga saat ini masih asli hanya terlihat perubahan dari lantai di keramik

Kondisi mihrab hingga sekarang masih asli 


Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti terlihat dari luar
Bagian teras Masjid





B.     Kesimpulan
Kisah Datuk Badiuzzaman Surbakti harusnya terus dikaji dan ditulis ulang kalau perlu dibuat buku atau komik supaya generasi muda mengetahui bahwa di Kota Medan Sunggal ini pernah berdiri Kerajaan Sunggal yang dipimpin oleh Raja Sunggal ke VII yaitu Datuk Badiuzzaman Surbakti.
            Dan sekarang satu-satunya bukti peninggalan sejarah dari Kerajaan Sunggal yaitu Masjid Raya Badiuzzaman Surbakti ini. Walaupun banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Kerajaan Sunggal itu pernah ada dan Perang Sunggal pernah terjadi, dengan berdirinya Masjid tersebut sampai sekarang ini menjadi bukti yang sangat nyata bahwa di Kecamatan Medan Sunggal ini menyimpan sejarah yang amat sangat luar biasa.





 

Komentar